Pengertian Asuransi Sakit Kritis

Kronologis apabila nasabah terkena PENYAKIT KRITIS :

– Biaya Rawat inap, Biaya Dokter dan Pengobatan PENYAKIT KRITIS seperti (STROKE, KANKER, JANTUNG, dll) sudah pasti di cover oleh ASURANSI KESEHATAN dari kantor, pribadi bahkan lebih bagus lagi dari pemerintah yaitu BPJS yang WAJIB dimiliki setiap orang. Bahkan ada juga yang ASURANSI KESEHATAN yang mengcover “SESUAI TAGIHAN” jadi nasabah tidak perlu keluar uang 1 rupiah untuk membayar ke RS.

Namun apakah semua masalah itu sudah selesai? Coba kita cek review dibawah ini:

Setelah nasabah terkena penyakit kritis yang tadi, apakah kesehatan atau produktivitas orang tersebut kembali seperti semula? Apakah pihak perusahaan masih terima orang tersebut untuk bisa bekerja kembali, sedangkan kondisinya sudah tidak seperti awal lagi?

Berarti Pendapatan yang dia harusnya bisa menghasilkan 10-20jt / Bulan , Hilang???

Kita Hitung dengan asumsi penghasilan 10 juta per bulan.
10juta x 12 bln = 120 juta per tahun, apabila dia tidak bekerja selama 5 tahun bearti penghasilan yang hilang sebesar 600 juta, kalau 10 tahun bearti 1,2M.

Kalau penghasilannya 20 juta per bulan bearti perhitungannya:
20jt x 12 Bulan = 240jt per tahun, apabila dia tidak bekerja 5 Tahun bearti penghasilannya hilang sebesar 1,2M dan kalau 10 tahun penghasilannya hilang 2,4M.

Ini tidak akan di cover oleh Asuransi Kesehatan dari Kantor, pribadi bahkan BPJS sekali pun.

Bagaimana dengan Santunan CI 100 ?

Apabila nasabah punya santunan CI 100 sebesar UANG CASH 4 Milyar

4 Milyar cair , lalu nasabah mau dipergunakan untuk apa saja juga boleh. Salah satu contoh masukan ke Deposito dengan bunga 6% / Tahun

Passive Income:
4M x 6% = 240jt / tahun : 12 = 20jt / Bulan

CI 100 merupakan solusi bagi :

1. Karyawan swasta
2. Pengusaha Kecil & Besar
3. Profesional
4. Wiraswasta
5. Ibu Rumah Tangga
6. Agen Asuransi, property, MLM
7. Dan seluruh Profesi apapun itu

Untuk apa ? Menggantikan Income yang hilang apabila terkena kondisi Kritis

Fakta :
Menurut WHO 80% sebelum orang MENINGGAL DUNIA TERKENA PENYAKIT KRITIS dan 85% KELUARGANYA BANGKRUT.

Ambil Asuransi Penyakit Kritis tidak akan membuat kita bangkrut , tapi hampir semua orang yang terkena Kondisi Kritis akan bangkrut dikarenakan harus menjual ASSET (Rumah , Mobil , SAHAM, EMAS), Pendidikan Anak terlantar, Keluarga yang ditinggalkan bukan menerima WARISAN tapi menerima HUTANG.

AYO PROTEKSI INCOME & PROTEKSI ASSET kita segera di Program CI100 Hanya ada di Allianz 👍

Silakan Konsultasi ASSET & INCOME ANDA
PROTEKSI INCOME & PROTEKSI ASSET 0813-1588-1919

Tonton Video pengertian asuransi sakit kritis

Mengapa Harus Punya Polis di Allianz?

Kenapa Harus Punya Polis di Allianz :

– Hanya Allianz yang bisa kasih UP Meninggal Dunia s/d 12M tanpa perlu melampirkan Sertifikat Asset Tanah , Mutasi Rekening , SIUP & ROC , RNA , RAB , nasabah hanya perlu mengisi formulir LSAR dan Medical Check Up biasa

– Hanya Allianz yang bisa kasih nasabahnya Free Medical Check Up setiap 2 Tahun sekali – Allianz Platinum

– Hanya Allianz yang bisa kasih perlindungan ICU , Operasi kecil s/d besar , Obat2 an , Dokter , di Cover Sesuai Tagihan sebesar IDR 6.000.000.000 tanpa Prorata , dengan Premi hanya Rp 350.000/ Bulan ( Usia Max 30 ) , dan Usia masuk bisa sampai 75 Tahun tanpa perlu Medical Check Up ( Jika tidak ada riwayat kesehatan )

– Hanya Allianz yang bisa cover Rawat Jalan tanpa rawat inap , Perawatan Gigi , Medical Check Up rutin , Ganti gigi , Melahirkan baik Caesar maupun Normal , Ini adalah Polis Individu , bukan Corporate

– Hanya Allianz yang bisa Submit SPAJ VIA ONLINE , Tanpa perlu ke kantor , Ditempat lain perlu Surat Kusus yang di tanda tangan basah oleh Tertanggung / Pemegang Polis

– Hanya Allianz yang bisa Cover Critical Illness s/d nasabah berusia 100 Tahun dan untuk Claim hanya butuh 7 Hari untuk Survival Period / masa bertahan hidup nya

– Hanya Allianz , yang bisa kasih manfaat Asuransi Jiwa sebesar 24 Milyar dengan Premi 12,5jt / Bulan , Usia masuk s/d usia 40 Tahun

 

Mau punya polis di Allianz hub : 0813-1588-1919

Aturan Baru BPJS untuk Pasien Rehabilitas Medik

Aturan Baru BPJS Kesehatan, Pasien Rehabilitasi Medik Lebih dari 2 Kali Sepekan Tanggung Biaya Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Ilham Oetama Marsis mengatakan, Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Nomor 2,3, dan 5 Tahun 2018, akan membebankan pasien dari sisi pembiayaan.

Marsis menyoroti pembatasan rehabilitasi medik yang tercantum dalam aturan tersebut. *Dalam aturan itu, pasien hanya diperbolehkan untuk melakukan rehabilitasi medik dua kali sepekan.*

Sementara, penyakit yang membutuhkan rehabilitasi medik lebih dari dua kali dalam sepekan dinilai cukup banyak. *Akhirnya, pasien akan mengeluarkan biaya sendiri untuk membiayai pengobatannya tersebut.*

*”Misalnya, pasien yang operasi jantung, itu rehabilitasi medik hampir setiap hari. Kemudian seminggu cuma dua kali, kelebihannya siapa yang bayar? Pasti akan dibebankan kepada pasien,” ujar Marsis, dalam konfrensi pers di Kantor IDI Pusat, di Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).*

 

Sumber : Kompas.com

 

*NB : Produk Kita sudah tepat, saat seseorang terdiagnosa Sakit Kritis (CI). Kita berikan uang Tunai, bisa di gunakan untuk membantu biaya Pengobatan, kebutuhan hidup dan lain²* 

info lebih lanjut 0813-1588-1919

Ikut Asuransi, Untung atau Rugi?

 

Uang Asuransi Saya Tidak Kembali 100% 

persepektif 2 sisi nasabah asuransi
Ikut Asuransi untung atau rugi ?

Saya sudah ikut asuransi dan rutin membayar selama 10 tahun.
Hasilnya uang saya ga kembali 100% Padahal saya ga pernah klaim loh.
Kok gitu ya..?!
Ini kisah orang yang masuk asuransi dan Allah menganugerahkan kesehatan & keselamatan untuknya.
Tapi ada kisah lain,
beberapa waktu lalu Ada orang masuk asuransi baru 4 bulan terus terpaksa harus rawat inap dan divonis terkena sakit autoimun sehingga harus dirawat bolak balik selama beberapa tahun dg Total klaim cair 1.5 Milyar rupiah.

Kisah kedua adalah kisah orang yang baru masuk asuransi dan akhirnya terkena musibah.

Menurut Anda, kisah 1 atau kisah 2 yang paling beruntung..?!
Anda lebih memilih kisah nomor 1 atau nomor 2..?!
Kisah 1, apakah dia rugi karena sehat dan tidak pernah klaim..?!
Kisah 2, apakah dia untung karena masuk 4 bulan, terkena sakit kritis dan klaim dibayarkan..?!
Hari ini sehat, besok atau lusa siapa tahu?
Hari ini hidup, besok atau lusa bisa tiba2 check out juga kan…?!
Mana lebih untung dan Mana yang rugi..?! Asuransi tidak bicara untung rugi.
Tapi menyediakan payung sebelum segalanya terlambat.
Mengunci pintu rumah ketika berpergian, bukan gak percaya kepada Allah, tapi berjaga-jaga dari resiko.
Membayar gaji satpam diperumahan bukan karna gak percaya Allah, tapi berjaga jika resiko kemalingan terjadi, namun itu juga masih bisa kecolongan.

Menyediakan ban serep dimobil bukan berharap agar ban mobil pecah dijalan, tapi berjaga ketika resiko terjadi.
Bekerja hari ini dan menyediakan uang untuk belanja makan beberapa hari (menyimpan) bukan tidak percaya rejeki yang telah Allah atur, tapi berjaga jika besok lusa kita gak bisa bekerja karna ada halangan atau musibah.

Salahkah dengan berasuransi..?!
Rugikah membayar gaji satpam jika rumah atau kantor gak kemalingan..?!
Rugikah memasang pintu dan jendela rumah dengan kunci yang bagus jika gak kemalingan..?!
Rugikah jika menyediakan ban serep dimobil dan gak pernah bocor ban diperjalanan..?! Rugikah jika menyediakan tabung pemadam kebakaran dirumah, ruko atau kantor jika tak terjadi kebakaran dan setiap tahun harus bayar biaya..?!
Mari sisihkan uang jajan anda & dapatkan program warisan untuk keluarga tercinta anda.

 

info lebih lanjut hub : 0813-1588-1919

Kesalahan Mengelola Keuangan

Dikutip dari businesstoday.in ada enam kesalahan umum mengelola keuangan sebelum pensiun. Apa saja itu? 

                                

1. Tak Mulai Rencana Investasi.


Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam mendesain rencana systematic investment plan (SIP). Pertama, putuskan skema alokasi aset. Kedua, pilih berapa banyak skema investasi dan hindari kekacauan. Beberapa ahli berpendapat, idealnya persiapkan 3-5 skema.

2. Tidak Membeli Asuransi


Asuransi ini dianggap investasi paling murah. Naval Goel selaku pendiri PolicyX.com berujar, idealnya asuransi dibeli pada usia 25 tahun atau ketika sudah berpenghasilan.

3. Tidak Membeli Asuransi Kesehatan


Inflasi kesehatan meningkat dengan cepat ketimbang sektor lainnya. Berkembangnya teknologi juga berdampak pada semakin mahalnya perawatan medis.
Alhasil, tak menutup kemungkinan bila penghasilan Anda tak cukup untuk membayar biaya kesehatan.

4. Tidak Memahami Kekuatan Compounding


Compounding adalah bunga investasi yang menghasilkan bunga baru. Pemikiran bahwa investasi tak akan berpengaruh banyak dalam kehidupan seseorang adalah suatu kesalahan. Para pakar menyebutkan, compounding akan memberikan investor bunga atas perolehan bunga sebelumnya. Karena itu, berinvestasilah dalam jangka yang panjang untuk merasakan keuntungan compounding.

5. Investasi yang Salah


Malu bertanya, sesat di jalan. Sebelum berinvestasi, pahami jenis investasi dan berapa modal yang harus dikeluarkan. Caranya, dengan mengajukan pertanyaan yang tepat kepada agen selaku penjual produk.

6. Hutang


Satu hal lagi terkait keuangan, berhati-hatilah ketika meminjam uang. Jangan berhutang lebih banyak dari kemampuan anda untuk membayar